Saya di vonis terkena TBC Kelenjar setelah menjalani biopsi
2 benjolan yang ada di leher sebelah kanan dan kepala bagian belakang. Benjolan
di leher saya lebih besar ukurannya dari pada benjolan di kepala, karena saat
pertama kali saya memeriksakan diri, benjolan di belakang kepala memang baru
muncul dan masih sebesar biji jagung. Sedangkan benjolan di leher saya sudah
sebesar bawang merah kualitas super yang besar. Kedua benjolan yang saya
miliki, nyeri saat di pegang. Serta daerah di sekitarnya terasa kaku dan
sendinya sakit saat digerakkan.
Dari Faskes tingkat 1 tempat saya biasanya berobat, saya di
rujuk ke Poli Bedah Umum di RSUD di kota saya. Dari Poli Bedah Umum saya
mendapat rujukan internal ke Patalogi Anatomi untuk menjalani biopsi. Dari
Patologi Anatomi saya di kembalikan lagi ke Poli Bedah Umum. Dan disini lah
saya di vonis terkena TBC kelenjar. Senang karena benjolan saya hanya perlu
ditangani dengan pemberian obat telan, bukan di bedah. Sedih karena
pengobatannya akan memakan waktu paling sedikit 6 bulan.
Dari Poli Bedah Umum saya di rujuk ke Poli Paru. Saat
bertemu Dokter Spesialis Paru saya menyakan beberapa hal kepada beliau.
Pertanyaan pertama saya adalah apakah penyakit saya menular? Dokter menjawab
kalau penyakit saya tetap menular, tapi penularan nya berbeda dengan TBC paru.
Kalau TBC paru menular lewat cairan ludah saat si penderita batuk, TBC kelenjar
bisa menular lewat tranfusi darah. Saya merasa lega tapi tetap khawatir TB saya
menular kepada anggota keluarga yang lain, terutama anak saya yang masih
berumur 1 tahun. Jadi saya selama satu bulan pengobatan awal TB menggunakan
alat makan yang khusus saya pakai sendiri.
Pertanyaan saya yang kedua adalah apakah obat OAT yang akan
saya minum berpengaruh pada ASI? Beliau menjawab kalau OAT aman untuk ASI. Saya
sangat lega, karena anak saya masih minum ASI dari saya, dan tidak mau minum
sufor sama sekali. Saya juga khawatir kalau efek samping OAT akan berpengaruh
juga pada anak saya. Dokter bilang kalau OAT aman buat ibu menyusui, tapi OAT
tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil. Kalau di tengah terapi OAT seorang
wanita dinyatakan hamil, maka dia harus menghentikan terapi OAT dan harus
memulai terapi lagi dari awal setelah melahirkan.
Dokter juga menjelaskan kalau penyakit TBC apapun jenisnya
harus segera di obati. Karena kalau tidak segera di tumpas, kuman TBC yang
sangat bandel bisa menyerang anggota tubuh yang lain seperti paru-paru, tulang,
selaput otak bahkan rahim dan lambung. Jadi si kuman TB ini baneran bandel
banget, karena dia bisa menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah dan bisa
menempel organyang mana saja di dalam tubuh kita. Serem banget ternyata.
Dokter juga menjelaskan beberapa efek samping yang mungkin
saya alami saat mengkonsumsi OAT. Terutama air seni yang berwarna kemerahan.
Ini normal kok. Jadi jangan panik kalau setelah mengkonsumsi OAT, saat berkemih
air seni berwarna merah. Yang perlu dilakukan adalah tingkatkan asupan air
putih kita. Dokter juga meresepkan beberapa vitamin, salah satunya ‘curcumin’.
Ternyata setelah browsing,
saya dapat info kalau si kurkumin ini baik untuk dikonsumsi. Selain
meningkatkan nafsu makan serta membuat badan segar dan fit, si kurkumin ini
baik buat penderita asam lambung. Dan bagi penderita TB yang sedang menjalani
terapi OAT, kurkumin ini bisa menjaga fungsi hati, yang harus bekerja keras
karena OAT ini termasuk obat yang sangat keras. Dan si kurkumin ini ternyata
ada di dalam temulawak. Jadi sejak pertama kali minum OAT, saya juga rajin
mengkonsumsi jamu temulawak yang saya buat sendiri di rumah.
Dari Poli Paru saya dirujuk balik ke Puskesmas tempat saya
berobat pertama kali. Setelah menyampaikan rujukan balik, dokter memberi saya
kartu kuning. Kartu yang berwarna kuning ini fungsinya untuk menulis berapa OAT
yang telah diberikan, tanggal berapa obat di berikan, dan pada tanggal berapa
harus mengambil obat lagi.
Saya juga di suruh
untuk timbang berat badan. Karena berapa
banyak butir OAT yang harus kita minum setiap hari nya, di tentukan oleh berat
badan kita. Saat itu berat badan saya 51 kg, oat yang harus saya minum setiap
harinya sebanyak 3 butir. Oh ya, terapi OAT di bagi dua. Dua bulan pertama di
sebut masa pengobatan intense. OAT yang harus kita minum warna nya merah
ukurannya besar. Bulan selanjutnya OAT yang kita minum warnanya kuning, dan
ukurannya lebih kecil.
Dokter memberi saran untuk meminum OAT sebelum tidur, supaya
kalau ada efek samping yang sedikit parah, tidak akan mengganggu aktifitas kita
di siang hari.
Pengobatan TB paling cepat selama 6 bulan, dan paling lama
bisa 2 tahunan. Malah ada yang terapi OAT lebih dari 2 tahun. Dan minum OAT ini
harus setiap hari, tidak boleh terlewat seharipun. Kalau bisa OAT diminum pada
jam yang sama setiap hari agar efeknya maksimal. Kalau sampai kita kelupaan
minum OAT, maka kita harus mengulang pengobatan dari awal lagi, jadi masa minum
obat nya jadi lebih panjang. Maka dari itu usahakan di rumah ada seseorang yang ditunjuk dan dipercaya sebagai
PMO (pengawas minum obat). Kalau di rumah saya, suami yang selalu mengingatkan
saya untuk minum obat.
Dan Bukan tanpa alasan kalau penderita TB di wajibkan
meminum OAT setiap hari. Kalau samapi sampai lupa atau berhenti di tengah
pengobatan, kuman TB yang ada di tubuh kita bisa menjadi kuman TB MDR (multi
drugs resistance). Dan pengobatan TB MDR itu bisa lebih lama lagi, dan obat
yang diminum pun dosis nya lebih banyak dari sebelumnya. Kasihan tubuh kita
jadi nya, karena efek OAT ini banyak sekali, dan berbeda tiap orang.
Kalau saya pribadi selama 2 bulan minum OAT ini, efek
samping yang pernah saya rasakan adalah:
1.
Mulut kering
Ini hal yang pertama kali saya rasakan.
Mulut rasanya kering dan panas banget. kayak sariawan dan panas dalam. Jadinya
malas kalau mau makan dan minum. Tapi saya tetap berusaha makan dan banyak
minum karena ini demi tubuh tetap sehat dan kuat melawan si kuman TB. Jangan
sampai tidak makan, dan kalau bisa makan yang banyak biar si kuman TB tidak
semakin kuat. Sejenak lupakan diet anda, dan jangan berpikir tentang diet saat anda
terjangkit TB. Tapi makanan nya juga harus yang bergizi ya. Banyak makan buah
dan sayur. Dokter juga selalu meresepkan vitamin saat mengambil OAT.
2.
Mual
Ini yang parah banget. Karena sebelum minum
OAT saya punya penyakit asam lambung yang sering banget kambuh. Alhamdulillah
selama 2 bulan ini cuma 2 kali lambung saya kambuh, mungkin karena sejak
mengkonsumsi OAT saya rutin mengkonsumsi jamu temulawak.
3.
Gatal gatal berair
Sejak hari pertama minum OAT telapak dan
punggung kaki serta tangan saya sangat gatal. Muncul bintil bintil kecil
mengelompok dan menyebar hanya di bagian tangan dan kaki. Saya kasih salep apa
saja gak mempan. Sampai saya harus di rujuk ke Poli Spesialis Kulit dan
Kelamin. Saya dapat salep yang saya lupa apa namanya. Tapi belum sempat saya
pakai salepnya, gatal gatal itu sembuh dengan sendirinya.
Butuh waktu sekitar sebulan agar tangan dan kaki saya bisa kembali seperti semula karena kulitnya kering dan akhirnyaa mengelupas.
Saat pengelupasan ini, kaki dan tangan saya sangat kasar dan terlihat sangat
jelek. Saya sampai malu kalau keluar rumah tanpa kaos kaki. Sebab orang-orang
pasti tanya mengenai kaki dan tangan saya.
4.
Biduran / urtikaria
Sebenarnya sudah sejak saya balita, kalau
saya alergi terhadap suatu zat, gejala alergi yang pertama kali akan muncul
adalah biduran. Dan sepertinya saya alergi dengan OAT yang sedang saya minum. Karena
setiap hari biduran saya kambuh. jadi selain setiap hari saya harus minum OAT,
saya juga harus minum obat anti alergi.
5.
Pegal Linu
Sebulan setelah saya minum OAT tiba-tiba
sendi lutut saya terasa sakit. Dulu saya kira ini karena saya sering makan
kacang, karena dulu saya pernah terserang asam urat. Tapi ternyata yang sakit
bukan hanya sendi di kedua lutut saya, tapi bahu sebelah kanan dan kiri, siku
dan pergelangan tangan sebelah kanan saya juga sakit. Ditambah tubuh saya
rasanya pegal-pegal semua. Terutama ketika bangun tidur. Jadi sejak bangun
tidur saya usahakan banyak bergerak, karena kalau cuma dibuat tiduran, badan terasa
semakin sakit.
Itu saja efek samping yang saya rasakan
selama 2 bulan ini. Saya akan share lagi pengalaman saya selama meminum OAT di
postingan selanjutnya. Tetap semangat menjalani kehidupan kawan. ☺☺☺